Sabtu, 05 Juli 2008

The Kite Runner

Khaleed Hoseinee


Buku ini mengambil setting di Afganistan, negeri asal si pengarang dan mengisahkan tentang persahabatan, pengkhianatan dan pengharapan. Adalah 2 bocah yang dibesarkan bersama dalam sebuah rumah, Amir Agha dan Hassan. Keduanya ditinggalkan oleh ibunya dan menyusu pada wanita yang sama ketika bayi. Amir anak sang majikan, ibunya meninggal ketika melahirkannya dan Hassan anak sang pelayan, ibunya lari meninggalkan ayahnya dengan pria lain.

Amir yang mewarisi sifat-sifat ibunya, suka akan sastra dan berperangai lembut, sedangkan ayahnya yang sangat sportif menginginkan anak seperti dirinya. Ketidakdekatan ayah dan anak ini sering menimbulkan rasa bersalah dalam diri Amir bahwa dia adalah pembunuh ibu yang sangat dicintai ayahnya.

Adalah sebuah layang-layang yang menjadi benang merah dalam cerita ini. Kompetisi layang-layang yang selalu diadakan di setiap musim dingin merupakan tradisi di Afganistan. Setiap anak akan menerbangkan layang-layangnya di udara pada kompetisi itu, dan layang-layang terakhir yang berada di udara adalah si pemenang. Selain itu, anak yang berhasil menangkap layang –layang terakhir yang terjatuh adalah si Juara pada kompetisi ini. Amir memandang, layang –layang inilah yang akan mampu mendekatkan dirinya dengan baba (ayahnya). Layang –layangnya harus menjadi pemenang dan dia menjadi juara. Hassan si setia kawan, adalah seorang pengejar layang—layang yang handal dia akan melakukan apapun untuk Amir majikannya. Namun Amir mengkhianati Hassan ketika Hassan sedang berjuang mendapatkan layang –layang terakhir itu untuknya. Rasa bersalah ini terbawa hingga Amir dewasa nanti.

Dari cerita layang-layang inilah kisah ini dibangun dengan sangat cantik, menggambarkan persahabatan, pengkhiatan dan penebusan. Dengan latar belakang Afganistan, negeri indah yang menjadi carut marut tak karuan akibat peperangan, kisah ini mengalir membawa pembacanya terhanyut dalam ruang dan waktu.

The Kite runner adalah sebuah buku yang setelah anda usai membacanya, kisahnya masih mengendap di dalam hati sanubari….

Tidak ada komentar: