Fyodor Dostoevsky
Fyodor Pavlovich, seorang ayah berumur 55 tahun, badut, hidup dengan membonceng orang lain, memiliki 3 orang anak laki-laki dari 2 perkawinan dan seorang anak haram yang dipekerjakan menjadi pelayannya, mati terbunuh. Anak tertuanya Dmitri Fyodorovich Karamazov menjadi tertuduh dari pembunuhan ini. Benarkah ?
Novel yang dibangun dengan plot yang sangat komplex, seorang ayah dan anak memperebutkan cinta Grushenka wanita yang mampu memikat hati banyak pria. Persaingan dalam memperebutkan cinta Grushenka inilah yang membawa Dmitri menjadi tertuduh utama terbunuhnya sang ayah. Dmitri, seorang yang sangat mirip dengan ayahnya, orang yang suka berhura-hura dan menghambur-hamburkan uang, namun miskin. Posisi inilah menyudutkan dirinya sebagai pembunuh, untuk mendapatkan harta dan wanita idaman sang ayah.
Pada level yang lebih dalam, novel ini menceritakan tentnag drama spiritual, perjuangan moral terhadap keyakinan, keraguan, rasional, dan kehendak bebas (free will). Setiap karakter mewakili setting ini secara unik. Ivan Karamazov, anak kedua dari perkawinan kedua, seorang yang sangat rasionalis, dan ateis. Dia merasa terganggu akan penderitaan tak masuk akal yang terjadi di dunia ini. Ivan, menyatakan:
"It's not God that I don't accept, Alyosha, only I most respectfully return him the ticket."
Sebagai counter balance dari karakter Ivan ini, Dostoevsky menampilkan pahlawannya, Alexei Karamasov. Si bungsu dalam keluarga, lain dari kedua kakaknya, Alexei hidup sebagai seorang biarawan. Namun akhirnya dia diutus oleh sang ketua biarawan untuk meninggalkan biara untuk menyelesaiakan masalah dalam kehidupan keluarganya.
Karamasov yang terakhir, tentunya adalah si anak haram, Smerdyakov, sang juru masak. Penderita epilepsi, seorang pemurung dan penyendiri. Smerdyakov mengagumi Ivan dan iapun menjadi atheis.
Satu dari keempat anak Karamasov ini adalah pembunuh, benarkah Dmitri pembunuhnya ? Semua bukti menunjuk bahwa Dmitri adalah pembunuh ayahnya, bisakah seorang pengacara top membebaskan Dmitri dari tuduhan ini ? Argumentasi apa yang dibangunnya dalam pembelaan ini ?
Satu pembelaan yang sangat berkesan buat saya ketika membaca buku ini adalah, ketika sang pengacara membawa pengunjung persidangan melihat ke masa lalu. Dia mengatakan, "Aku bertemu dengan anak ini, Dmitri, ketika dia masih bayi. Bayi yang hanya mengunakan popok itu dibiarkan berkeliaran di kebun rumahnya. Apakah seorang yang mengaku sebagai ayah, boleh dipanggil sebagai ayah, jika dia tidak pernah berperan sebagai ayah yang benar ?"
Pertanyaan ini menyadarkan kita untuk hidup menurut tuntutan yang diberikan pada setiap panggilan yang mana kita disebut, baik sebagai seorang ayah, seorang ibu, seorang paman, seorang bibi, seorang guru, ataupun yang lain.
Novel setebal lebih dari 1000 halaman ini, patut dibaca dan direnungkan... Doestoevsky, mengekplorasi keberadaan Tuhan, kebenaran alami, pentingnya memaafkan melalui aksi dari setiap karakter pada novelnya : The Brother Karamasoz... Bacalah...
Jumat, 01 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar